Arti SAE pada Minyak Pelumas
SAE : Society of Automotive Engineers
VI : Viskositas Indeks. Merupakan ukuran kemampuan suatu Oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan Oli mesin dalam suhu tinggi (panas).
Semakin tinggi Viskositas Indeks nya, semakin baik kestabilan kekentalannya. Oli mobil yang baik dimesin adalah Oli dengan Viskositas Indeks tinggi.
1. SAE 20W-50
Huruf “W” berarti Winter, jika di luar negri huruf “W” disebut Weight.
Mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10° C s/d -15°C (kode 20W)
Dan pada suhu 150°C dengan tingkat kekentalan tertentu.
Keuntungan :
Ø Cocok untuk kondisi Jakarta yang macet, jarang berkendara jauh, polusi dan beban berat.
Ø Sangat baik dalam perlindungan/perawatan.
Kelemahan :
Ø Kurang efisien dalam pemakaian BBM.
2. SAE 15W-50
Mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15°C s/d -20°C (kode 15w)
Dan pada suhu 150°C dengan tingkat kekentalan tertentu.
Keuntungan :
Ø Sedikit lebih encer dari 20W-50
Ø Nilai Viskositas Indeks lebih tinggi dari 20W-50
Kelemahan :
Ø Sangat riskan digunakan untuk motor yang menyatukan oli mesin dengan gear box (wet cluth).
Ø Lebih mudah berubah kekentalannya dibanding 20W-50
3. SAE 10W-40
Mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20°C s/d -25°C (kode 10W)
Dan pada suhu 150°C dengan tingkat kekentalan tertentu.
Jenis oli ini adalah yang relatif paling encer dari ketiga oli sebelumnya.
Keuntungan :
Ø Paling irit BBM
Kelemahan :
Ø Kurang baik dalam perlindungan mesin
Ø Kurang baik untuk kondisi macet dan mengangkut beban berat
4. SAE 15W-40
Mampu dipakai dalam kondisi suhu dingin -15°C s/d -20°C (kode 15W)
Sering dipakai untuk mesin diesel yang memutuhkan kestabilan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrem.
Terdapat tambahan aditif Viskositas Indeks yang berupa senyawa Kopolimer. Rantai panjang yang mampu beradaptasi pada suhu yang rendah dan tinggi.
Keuntungan :
Ø Paling stabil kekentalannya untuk jarak jauh
Ø Baik digunakan pada suhu rendah maupun tinggi
Kelemahan :
Ø Sensitif terhadap stress di gear
SAE : Society of Automotive Engineers
VI : Viskositas Indeks. Merupakan ukuran kemampuan suatu Oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan Oli mesin dalam suhu tinggi (panas).
Semakin tinggi Viskositas Indeks nya, semakin baik kestabilan kekentalannya. Oli mobil yang baik dimesin adalah Oli dengan Viskositas Indeks tinggi.
1. SAE 20W-50
Huruf “W” berarti Winter, jika di luar negri huruf “W” disebut Weight.
Mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10° C s/d -15°C (kode 20W)
Dan pada suhu 150°C dengan tingkat kekentalan tertentu.
Keuntungan :
Ø Cocok untuk kondisi Jakarta yang macet, jarang berkendara jauh, polusi dan beban berat.
Ø Sangat baik dalam perlindungan/perawatan.
Kelemahan :
Ø Kurang efisien dalam pemakaian BBM.
2. SAE 15W-50
Mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15°C s/d -20°C (kode 15w)
Dan pada suhu 150°C dengan tingkat kekentalan tertentu.
Keuntungan :
Ø Sedikit lebih encer dari 20W-50
Ø Nilai Viskositas Indeks lebih tinggi dari 20W-50
Kelemahan :
Ø Sangat riskan digunakan untuk motor yang menyatukan oli mesin dengan gear box (wet cluth).
Ø Lebih mudah berubah kekentalannya dibanding 20W-50
3. SAE 10W-40
Mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20°C s/d -25°C (kode 10W)
Dan pada suhu 150°C dengan tingkat kekentalan tertentu.
Jenis oli ini adalah yang relatif paling encer dari ketiga oli sebelumnya.
Keuntungan :
Ø Paling irit BBM
Kelemahan :
Ø Kurang baik dalam perlindungan mesin
Ø Kurang baik untuk kondisi macet dan mengangkut beban berat
4. SAE 15W-40
Mampu dipakai dalam kondisi suhu dingin -15°C s/d -20°C (kode 15W)
Sering dipakai untuk mesin diesel yang memutuhkan kestabilan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrem.
Terdapat tambahan aditif Viskositas Indeks yang berupa senyawa Kopolimer. Rantai panjang yang mampu beradaptasi pada suhu yang rendah dan tinggi.
Keuntungan :
Ø Paling stabil kekentalannya untuk jarak jauh
Ø Baik digunakan pada suhu rendah maupun tinggi
Kelemahan :
Ø Sensitif terhadap stress di gear